Analisis Usaha Jual Telur Ayam Serta Berapa Modalnya

Analisis SWOT dalam Pengelolaan Usaha Telur Ayam

  • Agrosari Farm

Di era modern ini, industri telur ayam semakin berkembang pesat. Banyak pelaku usaha yang mulai menyadari potensi besar dari bisnis ini. Dalam pengelolaan usaha telur ayam, penting untuk melakukan analisis SWOT. 

Analisis ini membantu kita memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. Dengan pemahaman ini, pelaku usaha dapat merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan bisnis.

SWOT Usaha Telur Ayam

Strength
  • Kualitas produk yang unggul/baik
  • Pengalaman dan pengetahuan
  • Jaringan distribusi yang luas
Weakness
  • Modal awal yang tinggi
  • Risiko penyakit
  • Ketergantungan pada pemasok pakan
Opportunities
  • Permintaan pasar yang tinggi
  • Inovasi produk
Threat
  • Persaingan yang ketat
  • Fluktuasi harga pakan

Analisis Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah faktor internal yang memberi keuntungan bagi bisnis. Pada industri telur ayam, ada beberapa kekuatan yang dapat dimanfaatkan, diantaranya adalah:

1. Kualitas Produk yang Unggul

Salah satu kekuatan utama dalam usaha telur ayam adalah kualitas produknya. Telur ayam yang berkualitas tinggi dapat menarik pelanggan lebih banyak. Data menunjukkan bahwa telur dengan standar kualitas yang baik memiliki daya jual yang lebih tinggi di pasar.

2. Pengalaman dan Pengetahuan

Pengalaman dalam industri ayam petelur juga menjadi kekuatan. Pemilik usaha yang memiliki pengetahuan tentang teknik budidaya yang baik dapat menghasilkan telur berkualitas. Pengetahuan ini juga membantu dalam menghadapi berbagai tantangan dalam proses produksi.

3. Jaringan Distribusi yang Luas

Kekuatan lain yang dapat dimanfaatkan adalah jaringan distribusi. Memiliki akses ke pasar yang lebih luas mampu meningkatkan potensi penjualan. Pelaku usaha dapat menjalin kerjasama dengan berbagai distributor dan pengecer untuk memaksimalkan distribusi produk.

Dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut, pelaku usaha dapat lebih bersaing di pasar telur ayam. Selanjutnya, mari kita bahas kelemahan yang mungkin ada dalam pengelolaan usaha telur ayam.

Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan merupakan faktor internal yang dapat menghambat perkembangan usaha. Dalam bisnis telur ayam, ada beberapa kelemahan yang harus diwaspadai.

1. Modal Awal yang Tinggi

Banyak usaha telur ayam, khususnya yang berskala kecil dan menengah, sering menghadapi tantangan dalam hal permodalan. Modal yang terbatas bisa menghambat perluasan usaha atau investasi pada teknologi baru. 

Misalnya, tanpa investasi pada teknologi yang lebih baik, perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam meningkatkan kapasitas produksi.

2. Risiko Penyakit

Usaha telur ayam juga menghadapi risiko kesehatan. Penyakit pada ayam dapat mengakibatkan kerugian besar. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan manajemen kesehatan yang baik untuk meminimalisir risiko ini.

Contoh Risiko Penyakit Dalam Usaha Telur Ayam

No

Jenis Penyakit

Upaya Pencegahan

1

Penyakit buta pada ayam petelur
  • perbaikan sanitasi kandang,
  • membersihkan kotoran secara rutin, dan 
  • menggunakan obat-obatan veteriner yang relevan

2

Ngorok atau enteritis bakterialispemberian suplemen yang mengandung vitamin dan mineral essensial untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam

3

Flu burung (Avian Influenza)
  • vaksinasi rutin dan
  • implementasi biosekuriti yang ketat

4

Kolera ayam
  • perbaikan sanitasi kandang,
  • penggunaan air minum yang bersih, dan 
  • aplikasi antibiotik jika perlu

3. Ketergantungan pada Pemasok Pakan

Sebagian besar peternakan ayam sangat bergantung pada pasokan pakan dari pihak ketiga. Ketika harga pakan meningkat atau terjadi gangguan pasokan, produksi telur ayam bisa terganggu. 

Hal ini menjadi kelemahan yang cukup serius bagi banyak peternak, karena mempengaruhi produktivitas dan harga jual.

Memahami kelemahan dalam usaha telur ayam adalah langkah awal untuk mengatasinya. Setelah menganalisis kelemahan, mari kita telaah peluang yang ada dalam pengelolaan usaha telur ayam.

Baca juga: Analisis Usaha Jual Telur Ayam Serta Berapa Modalnya!

Analisis Peluang (Opportunities)

Peluang merupakan faktor eksternal yang bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan sebuah bisnis. Dalam industri telur ayam, terdapat banyak peluang yang menarik, seperti: 

1. Permintaan Pasar yang Tinggi

Telur merupakan sumber protein yang terjangkau, sehingga permintaannya relatif stabil, baik dari rumah tangga, industri makanan, maupun sektor HOREKA (Hotel, Restoran, dan Kafe).

Bahkan pada Bulan Ramadhan 2023 lalu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan bahwa permintaan telur ayam naik 6,77% atau sebesar 715 ton. (Sumber: Liputan 6)

Ini menjadi peluang besar bagi usaha telur ayam untuk memperluas jangkauannya ke segmen pasar yang lebih luas, seperti melalui e-commerce atau pemasaran langsung ke industri makanan.

2. Inovasi Produk

Peluang lainnya adalah melalui inovasi produk. Bisnis telur ayam tidak hanya bisa berfokus pada telur segar, tetapi juga produk turunan lainnya, seperti telur asin, telur cair, atau produk olahan telur lainnya. Inovasi ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai tambah produk.

Peluang yang ada di pasar telur ayam sangat menjanjikan. Dengan strategi yang tepat, pelaku usaha dapat meraih keuntungan yang maksimal, dan mengatasi tantangan yang mungkin terjadi. Tantangan dalam bisnis telur ayam akan kami bahas dalam subtopik selanjutnya.

Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah faktor eksternal yang dapat merugikan bisnis. Dalam pengelolaan usaha telur ayam, beberapa ancaman perlu diwaspadai. Inilah ancaman yang mungkin terjadi dalam pengelolaan usaha bisnis telur ayam.

1. Persaingan yang Ketat

Pasar telur ayam cukup kompetitif, terutama dengan munculnya banyak pemain baru. Persaingan ini membuat perusahaan harus terus berinovasi dan menjaga kualitas produknya agar tetap unggul di pasar.

2. Fluktuasi Harga Pakan

Harga pakan yang tidak stabil menjadi salah satu ancaman terbesar dalam bisnis ini. Pada awal tahun 2024, harga pakan ayam broiler mengalami kenaikan antara 10% hingga 12,5%. Sebagai contoh, harga pakan broiler yang sebelumnya berada di kisaran Rp 8.200 hingga Rp 8.500 per kilogram kini meningkat menjadi Rp 9.200 hingga Rp 9.500 per kilogram. (Sumber: Kompas)

Kenaikan harga pakan ini dipengaruhi oleh lonjakan harga jagung, yang merupakan bahan baku utama pakan ayam. Harga jagung melonjak dari sekitar Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 9.000 per kilogram.

Menyadari ancaman dalam usaha telur ayam sangat penting. Dengan demikian, pelaku usaha dapat mempersiapkan strategi mitigasi yang tepat.

Mengelola usaha telur ayam membutuhkan strategi yang matang dan analisis yang mendalam. Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman melalui analisis SWOT, perusahaan dapat mengoptimalkan setiap aspek bisnisnya.