memulai bisnis telur ayam

Panduan Praktis Langkah Awal Memulai Bisnis Telur Ayam

  • Agrosari Farm

Pada tahun 2024, konsumsi telur ayam di Indonesia diperkirakan mencapai 6,7 kilogram per kapita per tahun. Angka ini menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. (Sumber: KPMI Bogor)

Sementara untuk tahun 2025, kebutuhan telur akan terus meningkat dalam rangka rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025-2029. Ditjen PKH Kementan menyebutkan potensi produksi telur tahun 2025 sebanyak 6,94 juta ton dan tahun 2029 mencapai 7,81 juta ton untuk penuhi kebutuhan reguler dan MBG. (Sumber: Website Resmi Ditjen Kementan)

Maka dari itu, tak heran jika banyak pengusaha yang mulai melirik bisnis telur ayam. Memulai bisnis telur ayam bisa menjadi peluang yang menjanjikan, terutama jika dilakukan dengan perencanaan yang tepat. 

Yuk, simak artikel ini agar Anda lebih siap dalam memulai bisnis telur ayam!

Langkah Awal Memulai Bisnis Telur Ayam 

Sebelum Anda memulai bisnis telur ayam, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan agar bisnis Anda berhasil. Mari kita bahas langkah-langkah awal yang perlu Anda lakukan untuk memulai usaha telur ayam.

1. Riset Pasar dan Permintaan

Langkah pertama yang krusial adalah melakukan riset pasar. Anda perlu memahami bagaimana permintaan telur ayam di daerah Anda. Apakah banyak konsumen atau bisnis yang membutuhkan telur dalam jumlah besar? Dengan melakukan riset ini, Anda bisa menargetkan pasar yang tepat dan mempersiapkan strategi pemasaran yang sesuai.

2. Persiapan Lahan dan Kandang

Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki lahan yang memadai dan kandang yang sesuai untuk memelihara ayam petelur. 

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2004, inilah ukuran kandang ideal ayam petelur sesuai jumlahnya.

Jumlah Populasi Ayam Petelur

Ukuran Standar Kandang

100-500

50 m persegi

500-1000

100 m persegi

1000-1500

150 m persegi

1500-2000

200 m persegi

2000-2500

250 m persegi

2500-3000

300 m persegi

Kandang juga harus didesain dengan baik untuk kenyamanan dan kesehatan ayam, serta memudahkan Anda dalam merawat dan mengawasi produksi telur. 

Adapun berbagai macam jenis kandang, seperti:

  • Kandang Close House: Kandang tertutup dengan sistem ventilasi yang baik, menjaga suhu dan kelembapan ideal bagi ayam.

  • Kandang Semi Close House: Kombinasi antara sistem terbuka dan tertutup, memungkinkan sirkulasi udara yang baik.

  • Kandang Open House: Kandang terbuka yang memudahkan akses dan perawatan, tetapi lebih rentan terhadap kondisi cuaca.

3. Pemilihan Bibit Ayam yang Tepat

Memilih bibit ayam yang berkualitas adalah salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis telur ayam. Cari tahu jenis ayam petelur yang produktivitasnya tinggi dan cocok untuk lingkungan tempat Anda akan beternak. Konsultasikan dengan ahli peternakan untuk memilih bibit yang sehat dan berpotensi menghasilkan telur dalam jumlah optimal.

Bibit Unggulan Ayam Petelur

No

Jenis Bibit Ayam

Jumlah Telur

Karakteristik

1

Ayam Leghorn280-300 butir per tahun
  • Telur berwarna putih 
  • Tahan terhadap penyakit 
  • Dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi

2

Ayam Rhode Island Red250-300 butir per tahun
  • Telur berwarna cokelat 
  • Lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dibandingkan Leghorn.

3

Ayam Sussex250 butir atau lebih per tahun
  • Bulu coklat muda
  • Rentan terhadap penyakit, sehingga perlu perhatian ekstra dalam perawatan.

4

Ayam Plymouth Rock200-250 butir per tahun.
  • Memiliki sifat tenang
  • Mudah dipelihara
  • Telur cokelat berkualitas tinggi

4. Pengelolaan Pakan dan Perawatan Ayam

Pakan adalah faktor penting yang mempengaruhi jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan. Pastikan Anda menyediakan pakan yang seimbang, kaya nutrisi, serta vitamin yang dibutuhkan oleh ayam petelur. 

Misalnya adalah jagung giling yang merupakan sumber energi yang baik dan mengandung sekitar 9% protein serta vitamin A (Xanthophyll) yang dapat meningkatkan warna kuning telur.

Selain itu, perhatikan juga kondisi kesehatan ayam secara berkala dengan memberikan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

5. Perizinan dan Legalitas Usaha

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pengusaha harus mendapatkan izin dari pemerintah daerah kabupaten/kota jika jumlah ternak melebihi 10.000 ekor.

Anda juga harus mengurus beberapa legalitas lainnya, seperti:

  • Surat izin lingkungan

  • Izin mendirikan bangunan (IMB)

  • Surat izin gangguan (HO), dsb

Dengan mengurus perizinan, Anda akan menjalankan bisnis dengan lebih aman dan terpercaya.

Memulai bisnis telur ayam memang memerlukan persiapan yang matang dan langkah-langkah yang strategis, namun dengan perencanaan yang tepat, usaha ini bisa memberikan keuntungan yang menjanjikan.