4 Standar Telur untuk Industri Makanan, Wajib Ada!

Agrosari Farm
02-May-2025

Tak bisa sembarangan, memilih telur untuk industri makanan wajib memenuhi standar tertentu. Adanya standar telur untuk industri makanan ini, bertujuan untuk memastikan kualitas serta keamanan produk hasil akhirnya.

Benar, tak semua telur bisa langsung masuk ke dapur produksi. Terdapat standar ketat yang mengatur seperti apa telur yang boleh digunakan. Baik dari tingkat kesegaran, sampai berbagai sertifikasi dari lembaga resmi.

Ingin tahu apa saja standarnya? Mari, simak lengkap di sini.

Standar Telur untuk Industri Makanan

Telur, menjadi bahan baku yang penting dan wajib memenuhi sejumlah standar mutu dan keamanan tertentu. Jika Anda ingin membeli telur yang tepat untuk industri, pastikan telah memenuhi sejumlah standar ini:

1. Kesegaran Telur

Setiap telur untuk industri makanan, wajib menggunakan telur segar. Bagaimana memastikan segar atau tidaknya telur? Anda bisa melakukan beberapa langkah yang oleh laman Tempo sarankan:

Cek tanggal kadaluarsa jika beli telur kemasan.
Mengendusnya untuk memastikan baunya tidak bau busuk.
Melihatnya secara tampilan apakah ada keretakan cangkang, berlendir, bertepung, atau tidak.
Coba tes apung. Jika telur yang Anda beli tenggelam, artinya telur tersebut masih segar. Sedangkan jika tidak tenggelam, maka itu telur lama dan akan segera busuk.

Selain itu, ada juga parameter lain yang bisa Anda pakai untuk memastikan kesegaran telur. Jurnal dari Undip, mengatakan jika parameternya adalah Haugh Unit (HU).

HU itu sendiri, merupakan satuan untuk mengukur kualitas telur berdasarkan berat telur dan tinggi putih telur.

Seberapa tinggi nilainya? Jika telur masih memiliki HU 100, maka artinya itu telur yang baru ditelurkan.

Telur yang baik biasanya memiliki HU 100 - 75. Kalau Anda memilih telur di bawah 50, maka artinya itu telur yang berkualitas rendah dan tidak segar.

2. Supplier Telur Punya Nomor Kontrol Veteriner (NKV)

Selanjutnya, telur ayam yang memenuhi standar industri adalah produk yang Anda dapatkan dari supplier dengan Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Sertifikat ini menjadi bukti jika usaha peternakan atau supplier telur sudah memenuhi syarat higienitas dan sanitasi yang telah pemerintah tetapkan.

Sertifikasi ini juga menjadi jaminan bahwa produk hewan yang mereka hasilkan aman dan layak konsumsi.

Meski telah mengantongi sertifikat tersebut, Anda harus melihat langsung dokumennya.

Pasalnya, pemilik dokumen NKV wajib memperpanjangnya setelah lima tahun. JIka NKV-nya sudah tidak berlaku, maka Anda patut berhati-hati.

3. Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)

Apakah Anda berpikir bahwa SNI hanya untuk helm dan beberapa alat untuk keamanan lainnya? Anda salah besar! Pasalnya, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) juga menetapkan SNI untuk standar mutu telur ayam konsumsi.

Telur yang boleh untuk industri kuliner adalah yang memiliki SNI 3925:2023. Standar ini menetapkan klasifikasi, syarat mutu, pelabelan, pengemasan, serta penyimpanan telur ayam untuk konsumsi.

Standar ini wajib tersedia terutama untuk telur yang asalnya dari hasil budidaya ayam petelur.

Syarat mutu yang wajib terpenuhi seperti kantung udara, kondisi kerabang, putih telur, kuning telur, dan juga bau.

4. Sertifikasi Halal

Kemudian, standar telur untuk industri makanan juga harus memenuhi sertifikasi halal.

Adanya sertifikasi ini memastikan jika telur serta produk turunannya sudah sesuai dengan syariat Islam.

Standarnya meliputi aspek keamanan, etika, dan juga kebersihan. Adanya sertifikasi halal dan NKV ini bertujuan untuk memastikan produk hewani yang tersebar sudah memenuhi standar dari pemerintah.

Jadi, itu semua standar telur untuk industri makanan yang harus terpenuhi. Tak sembarangan telur bisa jadi makanan yang siap konsumsi, hati-hati!

Untuk mempermudah Anda, serahkan pada kami dalam urusan supply telur, kami telah berpengalaman 40 tahun di industri telur ayam, kami selalu memastikan telur yang Anda terima telah lulus uji quality control yang layak. Dapatkan sekarang!