Cara menyimpan telur

4 Cara Menyimpan Telur dalam Skala Besar agar Awet!

  • Agrosari Farm

Sedang merintis bisnis pembuatan roti atau Food and Beverages (FnB)? Memahami cara menyimpan telur dalam skala besar jadi informasi penting yang jangan sampai terlewat. 

Pasalnya, telur segar hanya bisa bertahan selama 14 hari dalam suhu ruang antara 27-28 derajat celcius. Jika lebih dari 14 hari, maka telur akan mengalami penurunan kualitas dan berisiko mengalami kerusakan. 

Bagi Anda yang merupakan pelaku usaha FnB yang memakai telur sebagai salah satu bahan utamanya, mengetahui cara menyimpannya secara tepat bisa jadi tantangan. 

Lantas, Bagaimana Cara Menyimpan Telur dalam Skala Besar? 

Jika menyimpan telur dalam skala rumahan, mungkin tak sulit. Tapi, bagaimana jika skala besar dan membuat kualitas telur tetap terjaga? Tentu, caranya sedikit berbeda. Mau tahu? Cek sini: 

 

Baca Juga: Fungsi Telur Dalam Adonan Roti, Inilah Rahasia Kelembutan Roti

 

1. Pertimbangkan Penggunaan Cold Storage

Laman Hello Sehat menyarankan untuk menyimpan telur di kulkas pada suhu yang dingin. Ini bertujuan untuk mencegah hidupnya bakteri pada telur dan berkembang biak. 

Tapi, kulkas hanya cocok jadi penyimpanan jika skalanya rumahan. Bagaimana kalau skalanya besar? Pastinya butuh opsi penyimpanan yang lebih besar. Lalu, seperti apa bentuk penyimpanannya? Cold storage. 

Laman bjt.co.id, membuat tulisan yang merekomendasikan bahan-bahan makanan apa saja yang harusnya tersimpan dalam cold storage. Benar, salah satunya adalah telur. 

Telur, sebaiknya Anda simpan dalam cold storage maupun cold room untuk space atau tempat yang lebih luas. 

Mengenai suhunya, pastikan sesuai dengan standar yakni nol derajat celcius sampai 4 derajat celcius. Dengan begitu, telur bisa bertahan lebih lama dan sesuai dengan skala penyimpanannya. 

2. Praktikkan Sistem First In, First Out (FIFO)

Dalam materi akuntansi, ada metode pengelolaan persediaan barang yang begitu populer, yakni First In First Out (FIFO). 

Ini juga dapat Anda terapkan jika ingin menyimpan telur dalam skala besar. Hal ini juga didukung oleh uraian di laman Prodia ohi yang merilis artikel mengenai food safety di dalam industri F&B. 

Salah rekomendasi metode penyimpanan makannya adalah praktik FIFO. Bagaimana maksudnya? 

Praktik FIFO dalam hal penyimpanan telur, yakni stok telur yang pertama kali masuk ke cold room/storage, ialah yang harus keluar pertama kali dari sana. 

Jadi, alih-alih mengeluarkannya secara random, sebaiknya pilih stok yang pertama kali masuk dulu untuk mengurangi risiko telur mengalami kadaluarsa. 

3. Simpan dalam Container Terpisah

Cara menyimpan telur dalam skala besar selanjutnya ialah menyimpannya dalam kontainer yang terpisah. Ini adalah saran dari laman Supply Chain Indonesia

Tujuannya yakni menghindari kontaminasi bahan makanan serta kerusakan. Soal kontainernya, Anda bisa memilih opsi seperti stainless-steel, wadah plastik, maupun wadah tertutup lainnya. 

 

Baca Juga: Berapa Lama Telur Bertahan Tanpa Kulkas?

 

4. Pembekuan

Kemudian, jika ingin menyimpan telur untuk industri, Anda bisa mempertimbangkan proses pembekuan. 

Cara ini bisa jadi pilihan kalau ingin memperpanjang umur simpan. Anda bisa mengeluarkan telur dan membekukannya setelah mengeluarkan isi dari cangkangnya. 

Kemudian, kocok kuning dan putih telur serta tambahkan sedikit garam. Standarnya ialah ⅛ sendok teh per telur guna menghindari terbentuknya gel. 

Lalu, Anda bisa menyimpan hasilnya ke wadah kedap udara. Jangan lupa, beri label tanggal dan jenisnya sebelum Anda membekukannya. 

Dengan beberapa cara ini, telur yang Anda miliki bisa lebih tahan lama dan stok telur yang jadi bahan baku roti maupun usaha F&B Anda bisa lebih terkelola. 

Selain itu, ada tips lain yang juga penting yakni memilih telur berkualitas. Tidak mau salah pilih? Order langsung dari Agrosari Farm untuk kualitas telur yang selalu terjaga!