
Cangkang Telur Pucat, Pertanda Apa?
Cangkang Telur Pucat, Pertanda Apa?
Pernahkah Anda menemukan telur ayam dengan cangkang telur pucat saat sedang berbelanja? Terkadang, kebanyakan orang Indonesia lebih suka telur yang memiliki cangkang warna cokelat, ketimbang pucat. Padahal, dari sisi kualitas, baik rasa dan kandungan nutrisinya tak ada perbedaan signifikan dari keduanya.
Bahkan, ayam yang memproduksi telurnya pun dalam kondisi sehat, tetapi mengapa produktivitas telur yang dihasilkan memiliki cangkang telur pucat? Ternyata, ada beberapa penyebab yang membuat ayam menghasilkan telur dengan cangkang berwarna pucat.
Yuk, simak penjelasan di bawah ini agar bisa mengetahui jawaban lengkapnya, ya.
Baca Juga: 4 Perbedaan Ciri Telur Joper dan Ras Wajib Tahu
Penyebab Cangkang Telur Pucat
Apabila ayam terlihat sehat, tetapi menghasilkan telur ayam dengan cangkang berwarna pucat, kemungkinan faktor penyebabnya ada tiga, yaitu:
Umur Ayam
Pada periode peralihan dari masa grower ke layer, ayam cenderung berada dalam proses belajar bertelur dengan cangkang berwarna pucat atau putih. Sebab, pigmen protoporphyrin (senyawa yang bertugas dalam proses pewarnaan telur) jumlahnya masih sangat terbatas.
Seiring bertambahnya umur ayam, sel-sel epitel yang terdapat pada dinding uterus akan terus memproduksi pigmen protoporphyrin tersebut.
Kemudian, ketika ayam memasuki usia tua atau lebih dari 80 minggu, sel-sel epitel pun akan mengalami penuaan (degenerasi). Hal ini menyebabkan produksi pigmen protoporphyrin menjadi menurun.
Akibatnya, kemampuan pigmentasi atau pewarnaan cangkang telur pun menjadi menurun dan menghasilkan cangkang telur pucat atau berwarna putih.
Stres
Menurut beberapa ahli, stres juga menjadi salah satu faktor penyebab cangkang telur pucat. Penyebab stres pada ayam ada banyak, seperti suara bising, suhu kandang tinggi, kepadatan populasi hingga perubahan mendadak pada jenis pakan. Akibat stres, hormon ayam pun menjadi tidak stabil, termasuk hormon yang berperan dalam pengeluaran pigmen pewarna cangkang. Akibatnya, ayam bertelur dengan warna cangkang berwarna lebih terang, seperti putih atau pucat.
Defisiensi Nutrisi
Perlu Anda ketahui bahwa nutrisi terbesar ayam diperoleh melalui pakannya. Komponen pakan yang bisa menyebabkan cangkang telur pucat adalah kadar mikotoksin (racun yang dihasilkan jamur) serta kadar mineral kalsium.
Kadar mikotoksin tinggi dapat mempengaruhi alur kerja saluran reproduksi pada ayam. Sementara defisiensi kalsium menyebabkan sekresi protoporphyrin saat melakukan pengecatan menjadi berkurang. Soalnya, 95% cangkang telur terbuat dari kalsium karbonat, sehingga kekurangan kalsium akan berdampak pada warna cangkang. Oleh karena itu, warna cangkang telur pun menjadi lebih putih dan tidak seperti biasanya.
Apakah Cangkang Telur Pucat Aman atau Tidak?
Cangkang telur pucat tetap aman Anda konsumsi, asalkan kondisi telur masih segar dan tidak menunjukkan tanda-tanda kebusukan atau kontaminasi. Telur ayam yang memiliki warna cangkang pucat juga keluar dari ayam yang sehat.
Selain itu, warna cangkang telur tidak menentukan kandungan nutrisi atau kualitas isi telur. Kandungan protein, lemak dan vitaminnya tetap sama, baik pada telur cangkang cokelat maupun telur cangkang pucat atau putih.
Jadi, Anda tak perlu khawatir dan tetap bisa memasak, lalu mengonsumsinya dengan aman.
Baca Juga: Mengapa Warna Cangkang Telur Bisa Berbeda Penjelasan Ilmiah
Kesimpulan
Meskipun cangkang telur berwarna pucat atau putih, selama telur tidak retak dan tidak bau busuk, maka tetap bergizi dan aman untuk Anda konsumsi. Jadi, tak perlu khawatir kalau menemukan telur bercangkang pucat di dapur atau saat berbelanja, ya. Karena tetap aman dan bisa dikonsumsi seperti biasanya.