lukisan ayam

Agrosari Farm Dukung Ekspresi Pelukis Neurodivergen Melalui Lukisan Pagi di Kandang

  • Agrosari Farm

Bergerak dalam bidang peternakan modern dengan produk telur segar berkualitas tidak menghalangi Agrosari Farm untuk peduli terhadap sesama. Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut adalah apresiasi karya seni dari seorang Neurodivergen berjudul Pagi di Kandang karya Reynaldi Kristian.

 

Seni Sebagai Media Ekspresi Neurodivergen

Kesadaran akan pentingnya ruang berekspresi semakin berkembang di Indonesia. Salah satunya kelompok yang mulai mendapat perhatian adalah  Neurodivergen. Neurodivergen merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan berpikir, belajar, dan mengeskpresikan diri dengan cara berbeda dari mayoritas. Mereka seringkali memiliki cara unik dalam memandang dunia. Salah satu wadah mereka berekspresi adalah melalui karya seni.

 

Pagi di Kandang: Indahnya Harmoni dan Syukur

Reynaldi Kristian Nugroho, atau biasa dipanggil Aldi merupakan seniman Neurodivergen yang karyanya menghiasi salah satu dinding Agrosari Farm. Lukisan ini menggambarkan tiga ekor ayam di kandang pada pagi hari. Dibalik lukisan yang indah terkandung makna untuk selalu mensyukuri hidup.

Lukisan Pagi di Kandang bukan hanya ekspresi personal, namun juga sumber inspirasi. Melalui warna-warna hangat yang ditorehkan Reynaldi pada kanvas menggambarkan semangat, kekuatan, dan kehidupan. Hal ini juga menjadi pengingat bagi tim Agrosari Farm untuk selalu bersemangat dalam memulai hari.

 

Masa Depan Inklusif

Menampilkan karya Reynaldi pada lingkungan perusahaan merupakan bentuk keberpihakan Agrosari Farm terhadap inklusivitas. Kami percaya bahwa semua orang memiliki potensi yang patut untuk diapresiasi. 

Seni menjadi medium universal yang mampu menjembatani tolerasi dan keberagaman. Melalui karya Pagi di Kandang milik Reynaldi yang menghiasi dinding perusahaan Agrosari Farm menjadi harapan untuk masa depan yang lebih inklusif dan bermakna bagi masyarakat. Dengan begitu, industri, seni, dan masyarakat bisa berkolaborasi untuk menciptakan harmoni, sama seperti harmoni yang terpancar melalui “Pagi di Kandang”.

 

(bita/mcom)