Vaksin vs Hormon untuk Ayam, Kenali Perbedaannya!
Banyak beredar anggapan bahwa ayam potong atau ayam petelur diberikan suntikan hormon agar cepat besar. Padahal, pemberian hormon pertumbuhan pada ayam dilarang keras oleh pemerintah dan lembaga kesehatan hewan di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menegaskan pelarangan penggunaan hormon pada hewan konsumsi demi keamanan pangan.
Tentunya, ada beberapa alasan mengapa suntik hormon tidak boleh dilakukan. Pertama, residu hormon yang tersisa dalam tubuh ayam bisa membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Kedua, secara biologis, efek hormon pada ayam sangat kecil karena metabolisme ayam berjalan cepat serta siklus produksinya cenderung singkat.
Dengan kata lain, pemberian suntik hormon tidak efektif dan efisien. Jika ingin ayam sehat dan produktif dalam menghasilkan telur, sebaiknya gunakan vaksin yang sudah jelas bermanfaat bagi ayam.
Perbedaan Vaksin vs Suntik Hormon untuk Ayam
Berikut tabel perbedaan vaksin vs suntik hormon pada ayam yang bisa diketahui:
Aspek | Vaksin | Suntik Hormon |
Tujuan Pemberian | Mencegah berbagai penyakit, seperti flu burung, Gumboro dan ND agar ayam tetap sehat dan produktif. | Memacu pertumbuhan atau mempercepat produksi telur ayam secara buatan. |
Legalitas dan Keamanan | Direkomendasikan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan hewan. Aman jika digunakan sesuai aturan. | Dilarang keras karena bisa meninggalkan residu hormon berbahaya pada telur serta berdampak negatif pada kesehatan manusia. |
Cara Kerja pada Ayam | Merangsang sistem kekebalan tubuh agar ayam mampu melawan penyakit tanpa mengubah fungsi biologisnya. | Mengubah keseimbangan hormon alami ayam, memaksa tubuh berproduksi lebih cepat dari kemampuan normalnya. |
Dampak Terhadap Produksi Telur | Menjaga produksi telur tetap stabil, kualitas telur baik dan memperpanjang masa produktif ayam. | Dapat menyebabkan penurunan kualitas telur, ayam cepat lelah, bahkan menurunkan kesehatan jangka panjang. |
Dampak Bagi Konsumen | Telur dari ayam yang sudah divaksin tergolong aman, bebas residu kimia dan memenuhi standar keamanan pangan. | Berpotensi mengandung residu hormon sintetis yang berbahaya bagi manusia. |
Efisiensi Peternakan | Membantu menekan risiko penyakit dan meningkatkan efisiensi produksi secara alami. | Tidak efisien dan beresiko tinggi terhadap kesehatan ayam dan citra produk peternakan. |
Manfaat Vaksin pada Ayam
Ada beberapa manfaat vaksin untuk kesehatan ayam, yaitu:
Mencegah Penyakit Menular
Vaksin dapat melindungi ayam dari penyakit berbahaya, seperti flu burung, Gumboro atau Marek. Melalui program vaksinasi rutin, tingkat kematian ayam dapat ditekan dengan baik secara signifikan.
Menjaga Produktivitas
Ayam yang sehat pasti lebih aktif makan, tumbuh optimal dan mampu menghasilkan telur dengan kualitas baik. Sebab, vaksin selalu memastikan kondisi tubuh ayam tetap stabil, sehingga produktivitas tidak menurun akibat penyakit.
Mengurangi Penggunaan Antibiotik
Saat ayam sudah divaksin dengan baik, risiko infeksi pun akan menurun. Jadi, tak perlu lagi sering memberikan antibiotik yang membuat produksi menjadi lebih aman dan bebas residu kimia.
Menjamin Keamanan Pangan
Ayam yang divaksin dapat menghasilkan daging dan telur yang lebih aman dikonsumsi. Konsumen pun tak perlu khawatir adanya zat berbahaya karena sudah terjamin keamanannya.
Meningkatkan Efisiensi Peternakan
Dengan angka kematian yang rendah dan performa ayam lebih baik, biaya produksi pun bisa lebih ditekan sekaligus meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.
Itulah perbedaan vaksin dan hormon untuk ayam. Agrosari Farm sebagai distributor telur Jakarta, Semarang dan sekitarnya memiliki manajemen pemeliharaan yang baik kepada seluruh ayam. Termasuk memberikan vaksin sesuai aturan, tanpa melakukan praktik suntik hormon. Itu sebabnya, Agrosari Farm mampu menghasilkan kualitas telur untuk industri dan rumah tangga yang baik, segar, aman dan sehat.
Baca Juga: 7 Jenis Vaksinasi Pada Ayam Petelur Manfaat dan Penerapannya
