
7 Jenis Vaksinasi pada Ayam Petelur, Manfaat, dan Penerapannya
Memahami jenis vaksinasi pada ayam petelur adalah kunci menjaga produksi telur tetap stabil.
Banyak kasus di mana para peternak yang telah merawat ayam dengan pakan berkualitas, kandang bersih, dan pengawasan ketat tapi tetap kehilangan hasil panen karena penyakit.
Masalahnya, penyakit pada ayam petelur sering datang diam-diam, menyebar secara cepat, dan sulit teratasi jika sudah terlambat.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis vaksinasi serta penerapannya menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan populasi ayam petelur.
Jenis Vaksinasi pada Ayam Petelur
Sebelum menentukan jadwal vaksinnya, penting untuk mengenali jenis-jenis vaksin yang umum diberikan pada ayam petelur:
1. Vaksin Marek’s Disease
Pertama, ada vaksin Marek’s yang biasa digunakan para peternak. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah tumor dan kelumpuhan karena virus Marek.
Penyakitnya menyerang sistem saraf dan organ internal, sehingga bisa mengurangi produktivitas ayam secara drastis.
Pemberian vaksin ini umumnya dilakukan di hari pertama lewat suntikan subkutan atau metode in ovo sebelum ayam menetas.
Metode in ovo ini populer karena efisien, tidak membuat ayam stres, dan cocok untuk produksi telur segar yang membutuhkan kontinuitas pasokan.
2. Vaksin Newcastle Disease (ND)
Kedua, ada penyakit yang sering dapat sebutan sebagai tetelo. Tetelo ini menjadi salah satu penyakit paling berbahaya pada ayam. Alasannya karena menyerang saluran pernapasan, pencernaan, dan juga saraf.
Metode pemberian vaksin ND bisa dalam bentuk hidup (live) atau inaktif (killed). Biasanya lewat air minum, tetes mata, atau semprotan.
Dalam praktiknya, jenis vaksin ini menjadi standar wajib agar produksi telur terjaga baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
Agrosari Farm, sebagai penyedia telur untuk industri juga telah menerapkan vaksin ini sebagai standar agar menghasilkan produk berkualitas.
3. Vaksin Infectious Bronchitis (IB)
Penyakit IB menyerang bagian saluran pernapasan dan bisa menurunkan produksi telur serta mempengaruhi kualitas cangkang.
Karena kondisi ini, kerusakan yang bisa terjadi seperti cangkang tipis atau bentuk telur yang abnormal.
Umumnya, vaksin IB akan peternak berikan bersamaan dengan ND untuk efisiensi. Terutama di peternakan yang memproduksi telur dalam jumlah besar setiap hari.
4. Vaksin IBD/Gumboro
Selanjutnya, ada jenis vaksinasi pada ayam petelur IBD atau Gumboro. Vaksin IBD ini bisa melindungi organ bursa Fabricius.
Organ itu sendiri menjadi bagian penting dalam sistem kekebalan ayam dari kerusakan akibat virus Gumboro.
Biasanya, pemberian vaksin ini banyak peternak lakukan ketika ayam masih muda. Metodenya bisa lewat air minum atau suntikan. Kadang juga kombinasi dengan vaksin Marek.
5. Vaksin Avian Influenza (AI)
Pernah dengar kasus flu burung? Kasus tersebut, harusnya bisa tercegah dengan vaksin AI.
Vaksin ini memang penggunaannya untuk mencegah flu burung yang sifatnya mematikan dan cepat menyebar.
Industri peternakan biasanya meningkatkan frekuensi pemberian vaksin AI ketika terdapat risiko wabah di sekitar lokasi produksi.
Vaksin AI juga sudah terbukti efektif memberikan perlindungan jangka pendek pada ayam petelur.
6. Vaksin Powl Pox
Cacar ayam atau fowl pox, bisa menyebabkan luka pada kulit dan selaput lendir mulut ayam.
Pemberiannya bisa dengan metode wing-web atau penusukan ringan di area sayap. Dalam 5 - 8 hari, biasanya akan muncul tanda lokasi vaksinasi sebagai indikator vaksinnya berhasil bekerja.
7. Vaksin Salmonella
Vaksin ini melindungi ayam dari infeksi bakteri Salmonella yang dapat mempengaruhi kesehatan ayam sekaligus keamanan pangan.
Salmonella adalah ancaman serius, karena dapat menular ke manusia melalui telur yang terkontaminasi. Dengan vaksin ini, kualitas telur segar dapat lebih terjamin higienitasnya.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Salmonella Pada Telur dan Cara Mencegahnya
Semua jenis vaksinasi pada ayam petelur ini tersedia dalam bentuk hidup (live), inaktif (killed), atau rekombinan/vektor.
Kombinasinya jadi semakin umum karena mampu memberi perlindungan pada lebih dari satu penyakit sekaligus.
Pemberian vaksinnya juga harus sesuai dengan umur dan kondisi ayam. Misalnya vaksin Marek pada hari pertama, ND+IB di umur 2 - 3 minggu, dan vaksin lanjutan sesuai risiko penyakit di lokasi peternakan.
Baca Juga: Cara Efektif Membunuh Bakteri Salmonella Dalam Telur
Jangan khawatir karena penggunaan vaksin ini tidak berdampak negatif terhadap produk telur. Menjaga kesehatan ayam melalui vaksinasi akan memastikan kelangsungan pasokan telur untuk industri, menjaga kualitas telur segar yang sampai ke konsumen, serta mendukung produksi telur yang menyehatkan.