Mengenal Telur HE (Hatched Egg) dan Cara Membedakannya dengan Telur Biasa
Melansir dari Radio Republik Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti selaku Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga telur ayam ras. Harga rata-rata telur ayam ras saat ini mencapai Rp30.025 per kilogram.
Menurutnya, sebanyak 47,22 persen wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga telur ini. Harga telur ayam diprediksi akan terus mengalami kenaikan menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2025.
Kenaikan harga ini membuat masyarakat mudah tergiur dengan telur ayam murah dipasaran. Salah satu jenis telur murah yang sempat viral adalah telur HE (Hatched Egg) atau telur infertil. Namun, ternyata telur ini berbahaya dan tak layak konsumsi lho!
Sebagai konsumen cerdas, penting untuk mengetahui perbedaan antara Telur HE dan telur konsumsi agar Anda bisa menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan. Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang Telur HE dan cara membedakannya dengan telur biasa.
Yuk, kita bahas lebih detail di bawah ini!
Apa Itu Telur HE?
Telur HE adalah singkatan dari Hatched Egg, yaitu telur yang digunakan dalam proses penetasan. Biasanya, telur ini berasal dari peternakan ayam yang fokus pada pembibitan untuk menghasilkan ayam pedaging atau petelur.
Berbeda dengan telur konsumsi biasa, Telur HE memiliki karakteristik dan fungsi khusus yang membuatnya tidak cocok untuk dikonsumsi secara langsung.
Telur HE sering dianggap kurang layak untuk konsumsi karena tujuan utamanya bukan untuk dijadikan bahan makanan, melainkan untuk penetasan anak ayam. Lalu, apa saja yang membuat telur ini unik? Berikut pembahasannya.
1. Fungsi Utama Telur HE
Telur HE memiliki fungsi utama sebagai media penetasan. Telur ini biasanya berasal dari ayam indukan khusus yang dirawat dengan pola makan dan perawatan tertentu untuk menghasilkan telur yang optimal dalam penetasan. Selain itu, telur ini sering digunakan dalam industri perunggasan untuk menghasilkan generasi ayam baru.
Sedangkan telur ayam yang sering kita temui adalah telur ayam negeri yang disortir dan dibersihkan untuk nantinya dikonsumsi.
Jadi, fokus telur HE adalah untuk reproduksi bukan konsumsi ya!
2. Perbedaan Fisik antara Telur HE dan Telur Konsumsi
Telur HE biasanya memiliki ciri fisik yang membedakannya dari telur biasa. Pada umumnya, Anda bisa melihat tanda-tanda seperti cangkang yang lebih tebal atau adanya bercak kecil di permukaan telur. Selain itu, warna kuning telur Telur HE cenderung lebih pucat dibandingkan telur konsumsi.
Ciri lainnya adalah ukuran Telur HE seringkali lebih seragam karena telur ini dipilih berdasarkan standar tertentu dalam proses penetasan. Namun, kualitas rasa dan tekstur telur ini tidak dirancang untuk konsumsi.
Cara Membedakan Telur HE dengan Telur Konsumsi
Untuk memastikan Anda tidak salah memilih telur, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membedakan Telur HE dan telur biasa. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Telur infertil biasa dijual bakulan pasar
Telur yang dijual di pasaran biasanya sudah memiliki label yang menjelaskan apakah telur tersebut merupakan Telur HE atau telur konsumsi. Pastikan Anda membaca informasi ini dengan teliti. Jika Anda membeli telur langsung dari peternakan, tanyakan secara langsung kepada penjual untuk memastikan jenis telur yang Anda beli.
Penting untuk mengetahui sumber telur agar Anda tidak salah membeli. Telur HE sering kali dijual dengan harga yang lebih murah, tetapi bukan untuk konsumsi harian.
2. Periksa Warna dan Tekstur Cangkang
Telur konsumsi umumnya memiliki cangkang yang bersih dan mulus. Sebaliknya, Telur HE seringkali memiliki cangkang yang lebih kasar atau terdapat bercak putih. Anda juga dapat mencoba meraba permukaan telur untuk membedakan teksturnya.
Jika Anda menemukan bercak atau kekasaran pada cangkang, kemungkinan besar itu adalah Telur HE. Gunakan telur tersebut sesuai kebutuhan dan hindari menggunakannya untuk masakan.
3. Amati Kuning Telur
Ketika telur dipecahkan, warna kuning telur bisa menjadi indikator jenisnya. Telur konsumsi biasanya memiliki warna kuning cerah, sementara Telur HE cenderung pucat. Selain itu, tekstur putih telur pada Telur HE seringkali lebih encer dibandingkan telur biasa.
Dengan mengenali perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak saat memilih telur untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga; Mengapa Warna Kuning Telur Berbeda dan Apa Artinya
Perlu diketahui bahwa penjualan telur infertil sebenarnya telah diatur secara tegas dalam regulasi pemerintah. Kementerian Pertanian, melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, telah secara eksplisit melarang praktik penjualan telur infertil.
Secara spesifik, dalam BAB III pasal 13 peraturan tersebut dinyatakan bahwa berbagai pelaku usaha - termasuk usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri, hingga koperasi - dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan telur ayam infertil sebagai telur konsumsi.
Memahami perbedaan antara Telur HE dan telur konsumsi sangat penting untuk memastikan Anda menggunakan telur yang sesuai dengan kebutuhan. Telur HE, meskipun memiliki peran penting dalam industri penetasan, tidak cocok untuk dikonsumsi. Sebaliknya, telur konsumsi dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Anda.
Jangan lupa, pilih telur dari produsen terpercaya seperti Agrosari Farm untuk menjamin kualitas dan kesegarannya. Dengan memilih Agrosari Farm, Anda tidak hanya mendapatkan telur berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung peternakan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera pilih produk telur terbaik dari Agrosari Farm untuk keluarga Anda.