telur infertil

Telur Ayam Fertil Cepat Busuk, Kenali Cirinya!

  • Agrosari Farm

Telur ayam merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun masih banyak konsumen yang belum memahami perbedaan telur fertil dan infertil. Padahal, telur fertil cenderung lebih cepat mengalami pembusukan dibandingkan telur infertil.

Perbedaan Telur Ayam Fertil dan Infertil

Telur ayam fertil berasal dari ayam betina yang telah dibuahi oleh ayam jantan. Dengan kata lain, di dalam telur tersebut terdapat calon embrio yang akan berkembang jika telur disimpan dalam kondisi yang hangat dan lembap, seperti pada proses penetasan. Sebaliknya, telur infertil adalah telur yang tidak mengalami pembuahan sama sekali sehingga tidak terdapat embrio di dalamnya.


 

Ketika disimpan pada suhu ruang, telur fertil dapat mengalami perkembangan embrio secara lambat yang menyebabkan perubahan kimia dan mikrobiologis di dalam telur. Hal ini menyebabkan telur menjadi lebih cepat rusak dan tidak layak konsumsi setelah beberapa hari. Sebaliknya, telur infertil lebih stabil dan bisa bertahan lebih lama jika disimpan dengan benar.

Ciri-ciri Telur Ayam Fertil yang Perlu Dikenali

Membedakan antara telur ayam fertil dan infertil tidak mudah dilakukan hanya dari tampilan luar, namun terdapat beberapa tanda khusus yang dapat menjadi acuan. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, konsumen dapat menghindari telur yang cepat busuk dan lebih bijak dalam memilih produk.

1. Terdapat Bercak atau Garis Darah

Bercak merah kecil atau garis pembuluh darah terlihat pada telur yang diperiksa dengan metode candling menandakan adanya perkembangan embrio di dalam telur. Tanda ini menjadi pembeda utama antara telur fertil dan telur infertil yang tidak menunjukkan ciri tersebut.

2. Suara Cairan Bergerak Saat Digoyang

Telur ayam fertil mengandung embrio dan cairan yang lebih banyak dibanding telur infertil. Saat digoyangkan perlahan, telur fertil menghasilkan suara cairan yang bergerak, sedangkan telur infertil tidak.

3. Kuning Telur Cenderung Lebih Pekat dan Gelap

Kuning telur pada telur fertil biasanya berwarna lebih gelap dan pekat dibandingkan dengan telur infertil. Hal ini dikarenakan kuning telur fertil mengandung nutrisi lebih tinggi, seperti protein dan lemak, yang berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam di dalam telur. Warna kuning lebih pekat ini menjadi ciri khas telur fertil yang membedakannya dari telur infertil yang cenderung memiliki kuning telur lebih pucat dan standar.

4. Masa Simpan yang Lebih Pendek

Masa simpan telur fertil di suhu ruang lebih pendek karena adanya perkembangan embrio yang mempercepat proses perubahan kimia dan mikrobiologis di dalam telur. Oleh karena itu, telur fertil tidak disarankan untuk diperjualbelikan sebagai bahan konsumsi umum demi menjaga keamanan pangan dan kesehatan konsumen.

 

Baca Juga:  5 Cara Membedakan Telur Busuk yang Sudah Tidak Layak Makan

 

5. Perbedaan Berat dan Bentuk

Telur fertil umumnya memiliki berat sedikit lebih besar dan bentuk cenderung lebih bulat dibandingkan telur infertil yang lebih oval. Perbedaan ini terjadi karena pengaruh fertilitas terhadap struktur cangkang dan isi telur meskipun tidak selalu tampak jelas secara kasat mata.


Baca Juga: Telur Berkualitas Tinggi Keunggulan Dibalik-Uji Harian yang Rutin Kami Lakukan

 

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian yang melarang peredaran telur fertil untuk konsumsi langsung. Larangan ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari dampak pembusukan cepat dan risiko kesehatan yang dapat disebabkan oleh telur fertil. Oleh karena itu, masyarakat disarankan tidak membeli telur fertil meskipun harganya lebih murah, dan selalu memilih produk telur yang berkualitas untuk menjamin kesegaran dan keamanan konsumsi.